Thursday, October 4, 2012

Raden Ajeng Kartini ( 21 April 1879 – 17 September 1904 )

BWI - R.A Kartini lagi pada tanggal 21 April 1879 di kota Jepara, pahlawan nasional yang lahir dari kalangan Priayi kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat seorang Bupati Jepara, dan keturunannya pernah di telusuri bahwa ia adalah salah satu keturunan dari Sri Sultan Hangkubowono IV. Anak ke – 5 dari 11 bersaudara ini memperjuangkan pendidikan gratis di daerah Jepara dan Rembang yang dikhususkan untuk para kaum putri yang ada pada saat itu. R.A Kartini yang fasih berbahasa
Belanda ini sering mengeluh tentang keadaan dengan cara menulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar dan oleh Sulastin Sutrisno di jadikan buku dan diterbitkan dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya.

Pada Tanggal 12 November 1903 R.A Kartini di nikahkan dengan Bupati Rembang K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat yang sudah mempunyai 2 istri sebelumnya. Pada tanggal 13 September 1904 R.A Kartini melahirkan seorang Anak dari hasil pernikahan dan 17 hari kemudian setelah itu R.A Kartini menutup usianya. Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya “Dari Kegelapan Menuju Cahaya”.

No comments:

Post a Comment